Wednesday, November 28, 2018

Mengenal Profesi Perawat Medikal Bedah: Praktik dan Fungsinya dalam Dunia Medis

Mengenal Profesi Perawat Medikal Bedah: Praktik dan Fungsinya dalam Dunia Medis

Tak hanya terdiri dari satu cabang, dunia keperawatan memiliki ragam lainnya. Hal ini mengingat pelayanan keperawatan sendiri merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Bagaimanapun, pelayanan keperawatan yang diberikan ini dituntut harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang profesional. Karena itu, terdapat satu cabang keperawatan yang khusus memenuhi, yakni: keperawatan medikal bedah—sebagai salah satu wadah profesi perawat medikal bedah. 
Seara umum, keperawatan medikal bedah bisa diartikan sebagai pelayanan profesional, berdasarkan ilmu dan teknik keperawatan medikal bedah, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif. Dari segi praktik, salah satu bagian keilmuan dari profesi keperawatan—keperawatan medikal bedah berfokus pada pembelajaran dan pengembangan cara, dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, terutama usia dewasa—baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Karenanya, pelayanan ini sendiri ditujukan bagi orang dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Dengan kata lain, pelayanan keperawatan ini diberikan dengan alasan, kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis.




Adapun pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal, yakni:
  1. Pelayanan Profesional
Ketika ingin memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien, seorang perawat selalu memandang pasien secara menyeluruh—yakni berdasarkan aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual. Tak hanya itu, dalam setiap tindakan, perawat juga dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional—tentunya sesuai dengan standarisasi. Adapun syarat utama dari pelayanan ini, haruslah diberikan oleh seorang perawat berkompetensi, dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.
  1. Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat haruslah sudah melalui jenjang pendidikan formal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan para perawat untuk terus belajar. Hal ini karena sifat ilmu pengetahuan yang dinamis—terus berkembang dari waktu ke waktu, sehingga seorang perawat diwajibkan untuk terus memperbarui pelayanannya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.
  1. Menggunakan Scientific Method
Tahapan-tahapan dalam proses keperawatan haruslah dilakukan berdasarkan pendekatan ilmiah, tentunya dengan menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada, seperti NANDA, NIC, NOC, dan lain sebagainya.
  1. Berlandaskan Etika Keperawatan

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat dituntut untuk bisa menerapkan asas etika keperawatan yang ada. Adapun asas-asas tersebut meliputi asas autonomy (menghargai hak maupun kebebasan pasien), beneficience (menguntungkan bagi pasien), veracity (kejujuran), serta justice (keadilan).

Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia
Tak bisa diingkari, dalam perkembangannya, cabang ini sangat berkembang di Indonesia, baik dalam bentuk praktik, maupun keilmuan—yang pada akhirnya mengarah pada tingkat spesialisasi. Spesialisasi di sini dipahami sebagai perawat ahli—yang melakukan penelitian khusus; bekerja di pendidikan; bahkan terkadang melakukan tindak manajemen. Melalui spesialisasi—perawat akan cenderung mengkhususkan dirinya dalam satu bidang tertentu, seperti perawat spesialis klinik onkologi, dan lain sebagainya. Nantinya, seorang perawat spesialis bertugas untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan, yang tentunya tidak bisa dilakukan oleh perata setingkat D3, seperti melakukan tindak manajemen, dan lain sebagainya.
Meski harus terlebih dulu menempuh jalur pendidikan tinggi keperawatan, jumlah perawat medikal bedah di Indonesia tak bisa diingkari, semakin banyak. Tak tanggung-tanggung, kini jumlahnya bahkan hampir sebanyak 80% dari total perawat di Indonesia. Adapun mereka tersebar di berbagai area, baik klinis (rumah sakit), maupun sebagai pendidik (di lembaga pendidikan).


No comments:

Post a Comment