Mengenal Profesi Perawat Medikal Bedah: Praktik dan Fungsinya dalam Dunia Medis
Tak
hanya terdiri dari satu cabang, dunia keperawatan memiliki ragam lainnya. Hal
ini mengingat pelayanan keperawatan sendiri merupakan bagian yang terintegrasi
dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Bagaimanapun, pelayanan
keperawatan yang diberikan ini dituntut harus mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang profesional. Karena itu, terdapat satu
cabang keperawatan yang khusus memenuhi, yakni: keperawatan medikal
bedah—sebagai salah satu wadah profesi perawat medikal bedah.
Seara
umum, keperawatan medikal bedah bisa diartikan sebagai pelayanan profesional,
berdasarkan ilmu dan teknik keperawatan medikal bedah, berbentuk pelayanan bio,
psiko, sosio, spiritual yang komprehensif. Dari segi praktik, salah satu bagian
keilmuan dari profesi keperawatan—keperawatan medikal bedah berfokus pada
pembelajaran dan pengembangan cara, dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia,
terutama usia dewasa—baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Karenanya,
pelayanan ini sendiri ditujukan bagi orang dewasa dengan atau yang cenderung
mengalami gangguan fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Dengan kata lain, pelayanan keperawatan ini diberikan dengan alasan, kelemahan
fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan
ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat
gangguan patofisiologis.
Adapun pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat
hal, yakni:
- Pelayanan
Profesional
Ketika ingin memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien,
seorang perawat selalu memandang pasien secara menyeluruh—yakni berdasarkan
aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual. Tak hanya itu, dalam setiap
tindakan, perawat juga dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional—tentunya sesuai dengan standarisasi. Adapun syarat utama dari
pelayanan ini, haruslah diberikan oleh seorang perawat berkompetensi, dan telah
menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.
- Berdasarkan
Ilmu Pengetahuan
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat haruslah sudah
melalui jenjang pendidikan formal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Meski
begitu, tidak menutup kemungkinan para perawat untuk terus belajar. Hal ini
karena sifat ilmu pengetahuan yang dinamis—terus berkembang dari waktu ke
waktu, sehingga seorang perawat diwajibkan untuk terus memperbarui pelayanannya
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.
- Menggunakan Scientific
Method
Tahapan-tahapan dalam proses keperawatan haruslah dilakukan
berdasarkan pendekatan ilmiah, tentunya dengan menggunakan standarisasi asuhan
keperawatan yang ada, seperti NANDA, NIC, NOC, dan lain sebagainya.
- Berlandaskan
Etika Keperawatan
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang perawat dituntut untuk bisa
menerapkan asas etika keperawatan yang ada. Adapun asas-asas tersebut meliputi
asas autonomy (menghargai hak maupun kebebasan pasien), beneficience (menguntungkan
bagi pasien), veracity (kejujuran), serta justice (keadilan).
Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia
Tak bisa diingkari, dalam perkembangannya, cabang ini sangat
berkembang di Indonesia, baik dalam bentuk praktik, maupun keilmuan—yang pada
akhirnya mengarah pada tingkat spesialisasi. Spesialisasi di sini dipahami
sebagai perawat ahli—yang melakukan penelitian khusus; bekerja di pendidikan;
bahkan terkadang melakukan tindak manajemen. Melalui spesialisasi—perawat akan
cenderung mengkhususkan dirinya dalam satu bidang tertentu, seperti perawat
spesialis klinik onkologi, dan lain sebagainya. Nantinya, seorang perawat
spesialis bertugas untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan, yang tentunya
tidak bisa dilakukan oleh perata setingkat D3, seperti melakukan tindak
manajemen, dan lain sebagainya.
Meski harus terlebih dulu menempuh jalur pendidikan tinggi
keperawatan, jumlah perawat medikal bedah di Indonesia tak
bisa diingkari, semakin banyak. Tak tanggung-tanggung, kini jumlahnya bahkan
hampir sebanyak 80% dari total perawat di Indonesia. Adapun mereka tersebar di
berbagai area, baik klinis (rumah sakit), maupun sebagai pendidik (di lembaga
pendidikan).
No comments:
Post a Comment